Jumat, 24 Agustus 2012

sepenggal kisahnya

"Aku BT , jemput dirumah dong aku main kerumah kamu ya , jangan dulu mandi pokonya ga mau tau"
"iya sabar tias! ini juga bentar ko mandinya!"
"buruuuuu"

Pertengkaran aku sama Reno yang buat aku minta Daniel buat ngejemput aku dan bawa aku kerumahnya.  Daniel adalah sahabatku, dan dia pernah menjadi seseorang yang spesial dalam hidupku ,tapi hubungan aku dan Daniel memang harus berakhir saat itu. Sebenarnya Reno pacar ku tidak menyukai persahabatan aku dengan Daniel, karena Reno masih berpikiran kalau antara aku dan Daniel masih ada "sesuatu". Dan dengan berat hati aku harus berbohong terus dan terus agar hubungan aku dan daniel tidak diketahui Reno. Selingkuh? tentu saja tidak, aku hanya terlalu takut kalau Reno akan marah dan minta putus kalau aku bilang aku masih berhungan dengan Daniel. Aku tau kalau apa yang aku lakuin ini udah salah banget. Aku hanya terlalu menyayangi Reno jika harus kehilangan Reno , tapi aku juga tidak bisa kalau harus memutuskan pertemanan aku sama Daniel.

"Kenapa lagi kamu ias ? ribut sama Reno?"

"Gitulah niel, kamu tau sendirikan aku paling ga suka kalau dia udah kasar!"

"ya udah kalem, kan kamu udah disini sama aku"

Dengan senyumannya yang menenangkan aku kalau lagi ribut sama Reno mengawali pembicaraan aku bersama Daniel yang pasti akan menjadi obrolan yang sangat panjang. Daniel sangat mengerti aku gimana. Dia paling bisa buat nenangin dan ngehibur aku kalau lagi ribuut sama Reno. Semua 1000 becandaan ala Daniel dikeluarin cuma buat aku lupain masalah sama Reno. Tapi sebenernya Daniel juga kadang suka membuatku kesal, dan tiba-tiba dia rudet ga jelas. Tapi walaupun begitu, ada sesuatu yang masih membuatku penasaran sama dia dan membuat aku pertahanin hubungan ini, persahabatan ini.

Malam pun tiba dan aku harus segera pulang. Waktu emang ga kerasa kalau udah becanda-becanda sama Daniel. Aku pun minta anter Daniel Pulang. Tapi , aku terpikirkan sesuatu yang membuat aku malah duduk dikursi depan rumah Daniel dan merenung. Daniel menghampiri sambil menanyakan aku kenapa. 

"Daniel, sehabis buat aku seneng gini pasti nanti ngesms aku yang aneh-aneh"

" Kamu kenapa ? Kenapa nanya kaya gitu ias?"

"Iya, emang benerkan, liat aja deh ntar, kamu pasti sms aku rudet ga jelas sambil bilang mau ngilang dari aku"

"yakin aku bakal kaya gitu? Itu kan biasanya , ya udah ntar aku ga akan sms kamu deh, aku matiin hp ya kalau gitu ?"

"ko gitu ? jangan dong niel"

Pembicaraan kami berubah drastis. Ah bego banget sih aku make nanyain hal itu sama Daniel, dia kan sesitif banget kalau udah bahas itu. Dan sepertinya ini akan berujung menjadi pertengkaran antara aku dan Daniel.

"Kita ga akan bener kalau gini terus ias. Kamu ga akan tenang berteman sama aku, kamu tau kan Reno ga akan pernah suka sama hubungan pertemanan kita. Dan aku ga akan bisa buat 'biasa' sama kamu kalau kita ketemu terus, aku butuh sendiri tanpa ada kamu ias"

Aku terkejut mendengar Daniel ngomong kaya gitu, Biasa? apa benar, apa yang dia rasakan sama dengan apa yang aku rasakan setiap saat kita sedang bersama? ya rasa yang dulu selalu ada saat kita bersama. Ini adalah sesuatu kebodohan yang pernah ada. Salah besar jika aku berbahagi hati dengan orang lain. Dan orang itu kenapa harus Daniel. Kami berdua terdiam. Tidak lama Daniel memulai lagi berbicara dan semua perkataannya benar-benar berhasil membuat aku menangis.

Sepanjang malam itu Daniel mengulang lagi kisah saat dulu masih bersamaku, mulai dari perkenalan sampai akhir kisah aku memutuskan hubungan dengannya. Ah Tuhan , memang tidak bisa dipungkiri kalau aku pun masih menyimpan rasa itu kepadanya.

"Aku ga bisa terus-terusan gini ias, kamu udah unya Reno sekarang . Reno ga suka sama hubungan kita dan aku ga mau kalau suatu saat Reno tau tentang hubungan kita dan buat kamu ribut sama Reno"

"Tapi,... Aku ga bisa jauh dari kamu niel,"

"Kenapa kamu ga bisa jauh dari aku? Kamu kan udah punya Reno? Oh, aku tau , aku cuma Pelampiasaan kamu aja kan kalau kamu lagi ribut sama Reno !"

Nada Daniel meninggi dan dia memberi tekenan saat dia bilang "pelampiasan". 

"Engga niel! kamu salah ! aku ga pernah kepikiran buat jadiin kamu pelampiasaan aku kalau lagi ribut sama Reno"

"Oke, kalau emang gitu sekarang aku tanya, apa pernah saat kamu bahagia sama Reno kamu inget sama aku? Engga kan !"

"maaf niel, maafkan aku,. aku  aku hanya ga bisa kalau harus kehilangan kamu"

"kenapa? apa alasan kamu ga bisa lepas dari aku karna kamu takut ga ada pelampiasan lagi kalau kamu ribut sama Reno? Cowok didunia masih banyak ias buat kamu jadiin boneka kamu yang bisa dipukul-pukul kalau kamu lagi kesal sama pacar kamu! kenapa harus aku!

"DANIEL! Kamu salah ! maaf aku ga bisa jawab itu dan plis, jangan paksa aku buat jawab itu !"


"udahlah ias, kita emang ga seharusnya berteman. Ini hanya bakalan buat aku makin susah buat lupain kamu. Aku cuma ingin liat kamu bahagia sama Reno. Maaf ias, tapi ini harus berakhir. Masih banyak cowo yang bisa buat kamu jadiin teman selaion aku. Aku hanya bisa berdoa kamu langgeng sama Reno , dan aku yakin Kamu pasti bakalan terus sama dia. Tanpa harus aku kasih tau kamu, mungkin kamu bisa ngerasain sendiri apa yang aku rasain ias, toh kamu juga ga pernah ngasih tau alesan kamu kenapa kamu ga bisa lepasin aku. Aku ga akan pernah ganggu kamu lagi. Jaga diri kamu ya. Ayo aku anter kamu pulang"

"maaf niell, maaf aku ga pernah bisa jujur sama kamu"

"ayo pulang, aku udah ga mau mikirin itu"

Daniel pun mengantarkan aku pulang. Daniel tau aku nangis sepanjang jalan, tapi kenapa dia seakan-seakan tidak peduli. Apa yang dia katakan tadi akan benar-benar ia lakukan?

Malam itu benar-benar malam terkahir pertemuan aku dengan Daniel. Maafkan aku Daniel, maaf aku ga ngasih jawaban itu. aku ga sanggup kalau aku harus bilang "aku juga masih sayang sama kamu". Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk menyayangi Reno setulus hati tanpa membaginya. Kalimat itu sudah terkubur dalam-dalam dan aku ga ingin kalimat itu terucap kembali. Ini memang salahku, sekali lagi maaf.

Aku memberanikan diri untuk menceritakan semuanya  kepada Reno tentang hubungan aku dengan Daniel. Dan aku juga mengatakan semuanya kalau sebenarnya aku masih berhubungan dengan Daniel dan aku juga masih berteman dengan Daniel. Reno sempat memasang muka yang marah, tapi akhirnya Reno mengerti dan dia juga meminta maaf suka berbuat kasar kalau lagi ribut.

Hubungan aku dan Reno semakin hari semakin membaik dan kami pun sudah jarang bertengkar. Dan aku berharap akan seperti ini selamanya. Dan Daniel, aku ga tau sekarang kamu dimana, makasih buat semuanya kamu mengajarkan aku banyak hal. Dan aku berharap kamu bahagia dimanapun kamu berada sekarang.



note :
postingan pertama, sebenarnya ceritanya panjang, tapi cuma bisa diposting segitu doang yang inti-intinya aja,
corat coret ga jelas ini aku dedikasiin buat sepupuku yang ga bisa moveon dari mantannya. begitu juga mantannya yang ga bisa move on dari sepupu gw, hahaha :D. next time aku ingin tau kelanjutan cerita ini. dan aku ingin tau ending dari cerita ini apa yaaaa :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar